Langsung ke konten utama

Dieng Yang Sama, Beda Cerita



DIENG YANG SAMA, BEDA CERITA.
Pagi ke pagi ku terjebak di dalam ambisi
Seperti orang orang berdasi yang gila materi
Rasa bosan membukakan jalan mencari peran
Keluarlah dari zona nyaman
Betewe waktu gue nulis ini gue terngiang-ngiang terus lagunya the fourtwnty – Zona nyaman. That’s why gue bikin liriknya jadi opening  ehehehe
--->
Minggu lalu menjadi minggu yang amat melelahkan bagi gue. Minggu dimana gue mulai “real” mikir skripsi, minggu dimana gue mulai punya tanggung jawab as a leader di tempat KKN gue, minggu dimana gue punya banyak schedule yang mesti gue selesaikan, and damn that was the week I broken heart.
Then I watched the story of 1000 guru semarang and decided to join their short trip to Dieng. Jum’at siang setelah selesai survey KKN gue packing dan soon segera meluncur ke basecamp 1000 guru Semarang di tembalang. Gue kira gue bakal ngetrip bareng beberapa orang yang gue kenal disana. But my expectation goes wrong. gue ketemu sama orang2 baru yang pada akhirnya jadi partner ngetrip gue kali ini. They are mas Alam, mas Didi, mas Yudhi, mas Hapni, Fara, Hana, and mba Eli. First impression? They are kind of amazed people on this earth, Damn. Instead of mereka humble, open and sure, they are kind.
So, gue mulai perjalanan gue dari tembalang ke UNNES dulu buat nyamperin mas Hap and mba Eli. Hal yang cukup menarik disini adalah kita lewat jalan pintas yang bikin gue nostalgia dengan Banyubiru, -tempat dimana dulu gue ikut kegiatan Mahasiswa Peduli Desa. Gue selalu suka dengan jalan naik turun macam jalan di gunung kidul. It always brings a plesure for me.
After we met mas Hap and mba Eli we carried on our trip to Batang. Lagi-lagi gue dibuat terpesona dengan jalan yang kita lalui. entah itu posisinya dimana, yang gue inget kita lewat jalan Boja-Kaliwungu-Batang *not really sure but trust me jalannya keren abis and the weather at that time was gloomy but was’nt rain. Perfect composition to enjoy the journey.
I rarely put my expectation into zero level. I kinda kind of people that have expectation over anythings. Dan kebetulan banget sih kemaren gue ngga expect apa-apa about this trip. Because yeah for sure I didn’t have any ideas of my trip at all. I have already visit Dieng for couple times. And I almost visited all the hits place in Dieng. Boro-boro expect gue aja hampir lupa buat packing karna terlalu hectic sama survey KKN. Dan walhasil gue Cuma bawa apa yang gue inget harus dibawa. And suprisingly ini jadi salah satu trip unforgotable gue. And tadaaaa what I got with my zero expectation was unpredictable. It’s remind me ‘bout someone’s quote “The less expectation you have, the less disappointment you get, the happier you will be.” But sorry I forget who quoted that. LOL but it did happen to me. Ini terbukti berkali-kali di gue. Sometimes gue berharap terlalu tinggi dan terlalu banyak, yang gue dapetin sering kali ngga sesuai sama ekspektasi dan keinginan gue. Dan yeah gue kecewa. Managing expectation emang susah sih. itu wajar. Manusia emang udah nalurinya untuk pengen lebih, lebih, dan lebih. But . . . are we ready to swallow the bitter pill of disappointment? We often doesnt have a big deal with that. Yeah. Me too.
Dieng kali ini kece abis sih. meski hampir all day long cuacanya gloomy dan sometimes hujan tetep aja kece. Diengnya sih sama kek yang dulu-dulu, but momentnya itu lho yang bikin kece. Dari Batang ke Dieng kita lewat jalan alternative yang membelah bukit via Bawang. Katanya sih Cuma butuh waktu 45 menit. Katanya aja nih. Realitanya kita lewat jalan masuk hutan yang tak berpenghuni manusia dengan kecuraman lumayan extrim yang bikin beberapa kali motor matic yang kita naiki susah payah buat naik. Beberapa kali kita harus bergantian jalan kaki karna motor ngga kuat. Ditengah perjalan, jalan yang awalnya mulus pun berubah jadi jalan berlumpur yang hampir ngga bisa dilewati karna ada pembangunan jalan. Perjalanan yang katanya hanya butuh waktu 45 menit akhirnya memakan waktu lebih dari dua jam. Its okay cause I did enjoy that. ya meskipun setelah itu kaki gue gosong di beberapa tempat gagara nahan motor biar ngga jatuh sih. haahahaha.
15 Km, Bawang,
Hal pertama yang kita cari sesampainya di Dieng setelah bersusah payah di perjalanan adalah makan siang. Menu makan siang pertama kita adalah mie Ongklok. For that matter it was my first time trying mie Ongklok. And Voylaaaaa gue sukaaaaa. Mie.nya enaaak. Even sadly tupperwere gue ilang gagara gue lupa ngambil habis makan mie itu sih. huuh. (Tak apa nanti tuhan ganti sama yang lebih oke. *ngayem2 diri sendiri.) 
Hasil gambar untuk mie ongklok wonosobo
mie Ongklok
Then we spent our eve in the homestay karna semesta dan cuaca ngga mengizinkan kita buat kelayapan malem malem. We killed the time by maen kartu, maen A B C lima dasar dan juga Sambung kata. Entah kenapa kumpul bareng mereka bikin selera humor gue jadi receh abis sih. gue sering ketawa hal-hal gaje yang awalnya gue anggep garing. Dari mulai sangkar kebahagiaan, burung party, negara eropa, roma, London and many more.
And here are some pictures that speak for the moments (so sorry fotonya ngga sempet di edit. Lagi males akunya.) Ehe he he.
Until then, see you.......
ini mas yudhi
ini Hana


ini Kak Eli

ini Fara
ini mas Didi
ini Hapni
ini mas Alam











Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Hello Stranger) 3 hari tanpa sinyal yang menyenangkan

3 hari tanpa sinyal yang menyenangkan Hallo hai, Its me Fafa again So, here I am gonna tell you bout ma journey couple days ago I got an invitation from (special) friend of mine to join his “UKM” called Nada do (UKM Musiknya STTA) makrab at Ngeden beach. It one of unfamous beach located in Gunung Kidul Regency of Yogyakarta Awalnya sih waktu gue dapet ajakan itu gue ragu. My mind said “lah itu kan makrab UKM, ngapain gue harus ikut?” but ma heart said “ikut aja” . And yeah finally after thought it for couple of minutes I decided to join. (dasarnya emang suka dolan sih hahaha) Friday, 10th of November I was on ma way to jogja lately morning by bus. I arrived at Giwangan bus station on 12.04 AM. Hadid (re: friend of mine) pick me up in front of terminal after he prayed Jum’at. It was 2 years more after I met him for the frist time at 2015. And suprisedly he still being the some person with the guy I met then. (stop! I dont want to tell bout him here) Jadi sesampainya

“RUMAH” yang terabaikan

“RUMAH” yang terabaikan. Hay, apa kabar. Hari ini gue mau curhat nih. Gue lagi patah hati, patah hatiiiiiiii bangeet. *tear “Rumah” gue udah ditempati orang. Sebelum loe tanya kok bisa? Oke gue ceritain dari awal deh. It started 3 years ago. Waktu itu gue baru masuk kuliah, masih polos, belum pernah main kemana-mana sama orang asing, apalagi sendirian. Kota yang gue tau secara personal pun cuma sebatas Demak, Semarang, (Grobogan) *Purwodadi. Demak karna hampir seumur hidup yang udah gue lewati gue habiskan disitu. Grobogan beserta isinya pun gue faham ggra gue jaman SMA gue yang pahit gue jalani disitu. Dan Semarang? Ya ngga usah ditanya, Gue kan sekarang kuliah di semarang. Udik banget ya gue. Hahahaha tapi ya emang itu kenyataannya. Hingga suatu hari, pas lagi booming2nya BBM (Blackberry Massanger) Gue nemu kontak namanya Hadid. Waktu itu gue ngga tau siapa nih orang? Kok ada di kontak gue tapi gue ngga kenal? Yaudah gue chat. Eh direspond. Ternyata tuh orang nama le

(Hello Stranger) Sneak to Peak Ungaran via Promasan

(Hello Stranger) Sneak to Peak Ungaran via Promasan Hallo guys, kali ini gue mau share short journey gue di akhir bulan ramadhan kemarin. Sebelum gue cerita, gue mau bahas sedikit soal judul diatas nih. Sebelum kalian tanya (*PD bener bakal ada yang tanya) hahaha kok ada kata Hello Stanger didalam tanda kurung? Kenapa? E....., gue jawab ya. Karna di cerita kali ini gue perginya sama orang2 yang gue sebenernya ngga kenal di dunia nyata. #Loh?. Udah ngga usah kaget gitu, gue emang cukup sering kok maen sama stanger. Bukan karna gue ngga punya temen, Cuma mereka jarang sih ngajakin gue maen hahaha (*engga deh, gue emang orangnya suka maen) jadi ya sering ayo-ayo aja kalo di ajak orang maen even though gue ngga kenal sama orang tersebut. Back to topic, tanggal 17 Juni kemaren gue di ajak temen BBM gue yang sekarang beralih ke WA buat muncak. Katanya sih dia ada acara kopdar gitu. Namanya Bayu instagramnya @Bayumendho . Dia anak semarang Barat dan kerja as a fire fighter di kota Se