3 hari tanpa sinyal yang
menyenangkan
Hallo hai,
Its me Fafa again
So, here I am gonna tell you bout ma journey couple days ago
I got an invitation from (special) friend of mine to join
his “UKM” called Nada do (UKM Musiknya STTA) makrab at Ngeden beach. It one of unfamous beach located in Gunung
Kidul Regency of Yogyakarta
Awalnya sih waktu gue dapet ajakan itu gue ragu. My mind
said “lah itu kan makrab UKM, ngapain gue harus ikut?” but ma heart said “ikut
aja” . And yeah finally after thought it for couple of minutes I decided to
join. (dasarnya emang suka dolan sih hahaha)
Friday, 10th of November I was on ma way to jogja lately
morning by bus. I arrived at Giwangan bus station on 12.04 AM. Hadid (re:
friend of mine) pick me up in front of terminal after he prayed Jum’at. It was
2 years more after I met him for the frist time at 2015. And suprisedly he
still being the some person with the guy I met then. (stop! I dont want to tell
bout him here)
Jadi sesampainya jogja gue langsung meluncur tuh ke TKP
makrab yang ada di salah satu pantai di gugusan pantai di gunung kidul. Iyya
gunung kidul, itu lhoooooo tempat pantai pantai kece badai yang ada di jogja. Kalo
dari pusat kota jaraknya sih emang lumayan, bisa sampe 1 jam lebih lah kalo
ngebut. But trust me lo ngga bakal nyesel ngambil nih journey kalau ke jogja.
Jalannya keren banget sumpah. Samping kanan kiri almost the only thing you can
see is ijo-ijoan yang manjain mata banget. Jalannya juga masih cenderung sepi
tapi udah full aspal aluuuuuussss. Dan karna kontour jalannya yang naik turun +
berkelok it such as naek roler coaster versi pelan kalo lo lewat jalan itu. Meh
hahaha
foto dari instagram tag'nya UKM Nada Do - yang punya acara nih. gue mah cuma tamu tak diundang hahaha |
Pantainya masih asri, sepi dan hampir tanpa pengunjung jadi
ya serasa punya pribadi. Setibanya gue disana matahari hampir tiba di ujung
senja, tenda tenda pun sudah terpasang rapi oleh panitia acara. Awal tiba,
suasana serasa masih canggung banget. Gue kenalan sama beberapa panitia yang
ada. Cuma kenalan aja. Without smalltalk karna yeah mereka sibuk prepare buat
acara. Beberapa dari mereka ramah, beberapa yang lain terkesan canggung dan
sisanya? Cenderung tak peduli. Its okay. Its normal.
Then, for killing the time before the event started. Gue
di ajak jalan buat liat sisi pantai bagian barat. Ujung barat pantainya yang
berupa batu karang mengharuskan kita menaiki beberapa anak tangga untuk tiba di
ujungnya. Do you guys know what we found there? Whooaaaa that was amaziiiing. Disana
terdapat pendopo kecil diatas batu karang yang dapat digunakan berteduh dari
panas dan hujan sekaligus menjadi tempat yang sempurna untuk mengagumi ciptaan
yang maha kuasa. That was a perfect place for daydreaming. You’ll get a
complete view there. Cerahnya langit berwarna jingga di ufuk barat, lautan yang
berkilauan bak berlian karna pantulan sinar matahari sore dan putihnya buih
beserta ombak yang menabrak karang. Damn. It was too awesome to be missed.
Thanks god, sore ku mempesona.
so this is the view, taken and edit by Me |
3 hari 2 malam gue disana. I learned so many things that
maybe I wouldn’t get if I decided to refuse invitation to join the event.
Selain belajar banyak hal, gue juga dapet banyak pengalaman yang belum pernah
gue rasain sebelumnya. Dari mulai liat dan ngerasain adanya hantu, liat orang
kesurupan, makan mie yang ngga matang dengan sewajarnya + lauk nasi and the
best thing is mandi bareng kecebong. LOL.
Tanpa sinyal dan tanpa listrik disana juga bikin gue belajar
caranya bersosialisasi dengan orang-orang yang bener-bener baru gue kenal tanpa
harus pura-pura sibuk dengan gadget biar ngga krik krik, gimana caranya untuk
berbaur dengan mereka, gimana caranya biar diterima sama mereka dan yang
terpenting tidak menyusahkan mereka. Intinya gue belajar untuk bisa fits in
their shoes.
Sepenggal hal hal amazed yang gue dapet kemaren ngajarin
gue buat ngga jadi orang sombong dan egois. Semakin gue nyoba hal-hal baru dan
keluar dari zona nyaman gue, gue jadi semakin sadar kalo gue bukan siapa-siapa.
Tak perlu jadi orang yang baperan pun tak perlu ada yang disombongkan. Jangan merasa
selalu harus di istimewakan. You know happiness start when you can be yourself
and understand & (ecaxtly Respect) others.
Komentar
Posting Komentar